Bumi adalah sebuah tempat yang memiliki
banyak keajaiban karena di dalamnya terdapat kehidupan. Usia dan perjalanan
bumi yang sangat panjang telah di mulai sejak 4 miliyar tahun lalu, dimana pada
saat itu belum ada kehidupan yang muncul.
Pada awalnya kondisi bumi hanya terdiri
dari gumpalan – gumpalan awan, api dan partikel – partikel debu yang terbentuk
menjadi satu membentuk atmosfer di bumi. Kemudian gunung – gunung berapi yang
baru mengeluarkan larva menyebabkan batu – batuan yang muncul dari kedalaman
menjadi beku, retak, hancur dan menyebar menjadi butiran – butiran kecil. Ini
merupakan gambaran awal terbentuknya tanah di bumi.
Selanjutnya bumi mengalami perkembangan
dimana ada kehidupan yang muncul. Archaebacteria
merupakan organisme atau makhluk hidup bersel satu yang pertama kali
hidup di bumi sehingga disebut sebagai nenek moyang tumbuhan. Organisme ini berasal dari vulkanik gunung
berapi dan bertahan hidup dengan menyerap panas dari cahaya matahari karena
dapat beradaptasi pada keadaan lingkungan yang ekstrim. Archaebacteria terus berkembang hingga kemudian muncul spesies lain
tetapi masih tergolong organisme tingkat rendah. Organisme ini disebut Cyanobacteria. Cyanobacteria merupakan perintis atau
pelopor bagi kehidupan tumbuhan lainnya karena tumbuhan ini mampu menyerap
cahaya matahari dan mengubahnya menjadi energi dengan klorofil yang dimiliki. Organisme
ini juga menyerap air dan CO2 kemudian memecahkan untuk menghasilkan
energi dan oksigen dengan bantuan cahaya matahari. Oksigen yang dihasilkan ini
yang memberikan kehidupan di bumi.
Akan tetapi
meskipun oksigen telah lama di hasilkan di bumi, di butuhkan waktu lebih 4
miliyar tahun untuk membentuk pohon –
pohon yang dapat kita lihat sekarang ini. Pohon – pohon ini melangsungkan
kehidupan dengan menyerap cahaya matahari untuk menghasilkan sumber makanan.
Pada tahap selanjutnya, bumi semakin berkembang dan perlahan – lahan makin
banyak kehidupan yang muncul baik di daratan maupun di perairan. Organisme – organisme
yang muncul atau hidup ini memiliki peranan yang berbeda – beda di lingkungan
dan saling membutuhkan satu sama lain sehingga menghasilkan suatu interaksi yang
menyebabkan terjadinya keseimbangan di lingkungan.
Selanjutnya kehidupan berkembang dan muncullah
organisme yang berakal budi yaitu manusia. Manusia baru muncul sekitar 200.000
tahun yang lalu, tetapi mampu membuat perubahan yang sangat besar pada bumi
kita sehingga bumi kita menjadi semakin kritis. Pada awal perkembangannya manusia
hidup nomaden atau berpindah – pindah dan berburu untuk mencari sumber makanan
yang disediakan dari alam, tetapi sejak 18.000 tahun yang lalu manusia tidak lagi
hidup secara nomaden melainkan sudah dapat hidup menetap dengan memanfaatkan
sumber alam yang ada dengan menciptakan
alat – alat yang mampu mendukung dan mempermudah pekerjaan manusia. Dengan akal
budinya, manusia memanfaatkan binatang – binatang untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain.
Sekitar kurang
lebih 10.000 tahun yang lalu manusia menemukan agrikultur yang menjadi revolusi
dan mengubah sejarah manusia. Tidak hanya tubuh manusia yang mengalami evolusi,
tetapi kehidupan manusia juga mengalami evolusi. Populasi penduduk yang semakin
bertambah banyak membuat kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan
juga semakin meningkat.
Kemudian, manusia
banyak menciptakan teknologi – teknologi yang mempermudah pekerjaan manusia,
diawali dengan diciptakan mesin untuk agrikultur yang menggantikan tenaga
manusia dan menghasilkan berbagai produk dalam waktu yang singkat. Selain itu,
banyak bangun gedung pencakar langit terutama di negara –negara maju seperti
China, Hongkong, New York yang banyak mengeruk sumber daya alam. Manusia memanfaatkan
sumber daya alam dengan sangat egois dan tamak tanpa melestarikannya kembali.
Kita belum
menyadari bahwa kita menghabiskan apa yang disediakan alam. Seperti penangkapan
ikan yang dilakukan oleh industri-industri. Semenjak 1950 hasil penangkapan
ikan meningkat menjadi 5 kali lipat, dari 18 menjadi 100 juta metrik ton pertahun,
dan ini mengakibatkan tiga per empat lahan ikan telah habis, dan kebanyakan
ikan – ikan besar telah punah. Di samudra yang seharusnya terdapat banyak ikan
kini sudah hampir tidak ada ikan lagi, ikan terlalu sering ditangkap hingga
mereka tak sempat berkembang biak lagi.
Selain itu,
manusia juga banyak menghabiskan air. Sungai yang dulunya mengalirkan air ke
laut kini tak lagi mengalir. Air yang ditampung di danau-danau makin lama makin
menurun ketinggian permukaannya. Manusia yang hidup dipadang pasir mengerti
cara menghemat air, mereka bergantung pada sumur yang diisi oleh air fosil yang
akan kembali ke dasar tanah ketika hujan datang, sedangkan di negara – negara
kaya, mereka menghabiskan berton – ton liter air per harinya.
Ketamakan
manusia juga berdampak pada mencairnya es di kutub utara. Salah satu penyebab
mencairnya es di kutub utara adalah eksploitasi hutan yang secara besar –
besaran yang mengakibatkan penggundulan hutan yang sangat parah. Banyak lahan
yang sudah dialih fungsikan contohnya digunakan sebagai tempat pembangunan
pabrik. Setiap tahun sebanyak 13 juta hektar hutan yang dialihfungsikan menjadi
lahan pabrik. Sungguh Ironis, akibatnya banyak terjadi banjir, global warming,
efek rumah kaca, iklim yang tak menentu lagi.
Apabila
keadaan ini tetap kita biarkan, pasti akan menyebabkan krisis sumber daya alam
yang sangat besar bagi manusia, bahkan dapat membawa kematian. Oleh karena itu,
mari kita selamatkan ibu pertiwi kita. Berawal dari hal yang sederhana, tidak
harus dimulai dari hal yang besar, dan jangan takut untuk melakukannya, karena
usaha yang kecil dapat membawa perubahan yang besar.
SMALL AFFRAID CAN MAKE BIG DIFFERENT.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar