Tanah
dan air merupakan dua sumber daya alam yang sangat penting sebagai penyokong
kehidupan makhluk hidup di dunia terutama manusia. Kedua sumber alam tersebut
sangat mudah mengalami kerusakan atau degradasi. Berbagai aktivitas manusia
penyebab rusaknya sumber daya tersebut seperti aktivitas pertanian, rumah
tangga, maupun industry berperan besar dalam penurunan kualitas serta fungsi
tanah dan air. Apabila tanah dan air mengalami kerusakan maka penunjang
kehidupan manusia pun akan mengalami penurunan dan tidak akan produktif jika
digunakan. Oleh karena itu perlu upaya konservasi tanah dan air untuk menjaga
kualitas tanah dan air sehingga mampu menyokong kehidupan makhluk hidup secara
berkelanjutan.
Konservasi
tanah dan air atau sering disebut pengawetan tanah merupakan usaha – usaha yang
dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah, kuantitas dan
kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun terutama karena erosi
maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain
menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang. Konservasi tanah
pada umumnya terdapat diberbagai tempat yang secara nyata berdampak pada
perbandingan panjang kemiringan tanah yang diakibatkan oleh air hingga tanah
menyusut. Sedangkan konservasi air berdampak pada pengontrolan erosi dimana
kemiringan tanah yang telah ditentukan dalam persen dan panjang kemiringan
tanah yang disebut dengan system cropping.
Metode konservasi tanah dan air dapat
dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
a. Metode vegetatif
Metode vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi tanah. Tanaman penutup tanah ini selain untuk mencegah atau mengendalikan bahaya erosi juga dapat berfungsi memperbaiki struktur tanah, menambahkan bahan organik tanah, mencegah proses pencucian unsur hara dan mengurangi fluktuasi temperatur tanah.
Metode vegetatif untuk konservasi tanah dan air termasuk antara lain: penanaman penutup lahan (cover crop) berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah, menambah kesuburan tanah (sebagai pupuk hijau), mengurangi pengikisan tanah oleh air dan mempertahankan tingkat produktivitas tanah. Penanaman rumput kegunaannya hampir sama dengan penutup tanah, tetapi mempunyai manfaat lain, yakni sebagai pakan ternak dan penguat terras. Cara penanamannya dapat secara rapat, barisan maupun menurut kontur. Penggunaan sisa tanaman untuk konservasi tanah dapat berbentuk mulsa atau pupuk hijau. Dengan mulsa maka daun atau batang tumbuhan disebarkan di atas permukaan tanah, sedangkan dengan pupuk hijau maka sisa-sisa tanaman tersebut dibenamkan ke dalam tanah.
Syarat-syarat dari tanaman penutup tanah, antara lain:1. Dapat berkembang dan daunnya banyak.2. Tahan terhadap pangkasan.3. Mudah diperbanyak dengan menggunakan biji.4. Mampu menekan tanaman pengganggu.5. Akarnya dapat mengikat tanah, bukan merupakan saingan tanaman pokok.6. Tahan terhadap penyakit dan kekeringan.7. Tidak berduri dan bersulur yang membelit.
b.Metode Mekanik
Menurut Seloliman (1997) Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air permukaan. Salah satu contoh metode mekanik dalam konservasi tanah adalah pengelolaan lahan. Pengelolaan lahan merupakan manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pokok pengolahan tanah adalah menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa-sisa tanaman dan memberantas gulma.
Pengolahan tanah menurut kontur adalah setiap jenis pengolahan tanah (pembajakan, pencangkulan, pemerataan) mengikuti garis kontur sehingga terbentuk alur-alur dan jalur tumpukan tanah yang searah kontur dan memotong lereng. Alur-alur tanah ini akan menghambat aliran air di permukaan dan mencegah erosi sehingga dapat menunjang konservasi di daerah kering. Keuntungan utama pengolahan tanah menurut kontur adalah terbentuknya penghambat aliran permukaan yang memungkinkan penyerapan air dan menghindari pengangkutan tanah. Oleh sebab itu, pada daerah beriklim kering pengolahan tanah menurut kontur juga sangat efektif untuk konservasi ini.
c. Metode Kimia
Konservasi tanah dan air dengan menggunakan metode kimia untuk pencegahan erosi dengan cara pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi. Bahan kimia sebagai soil conditioner mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap stabilitas agregat tanah. Pengaruhnya berjangka panjang karena senyawa tersebut tahan terhadap mikroba tanah. Permeabilitas tanah dipertinggi dan erosi berkurang. Bahan tersebut juga memperbaiki pertumbuhan tanaman semusim pada tanah liat yang berat. Penggunaan bahan-bahan pemantap tanah bagi lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang baru dibuka sesunggunya sangat diperlukan karena
1) Lahan-lahan bukaan baru kebanyakan masih merupakan tanah-tanah awam yang memerlukan banyak perlakuan agar dapat didayagunakan dengan efektif.
2) Pada waktu penyiapan lahan tersebut telah banyak unsur-unsur hara yang terangkat.
3) Pengerjaan lahan tersebut menjadi lahan yang siap untuk kepentingan perkebunan, menyebabkan banyak terangkut atau rusaknya bagian top soil, mengingat pekerjaannya menggunakan peralatan-peralatan berat seperti traktor, bulldozer dan alat-alat berat lainnya.
Salah satu pemanfaatan konservasi tanah dan air yang terjadi didaerah saya
adalah pemanfaatan air laut sebagai air mineral. Air mineral ini berfungsi
untuk membantu kebutuhan air didaerah saya dan juga berkhasiat dalam
menyembuhkan beberapa penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar